Covid-19 di Indonesia: Jumlah Korban Jiwa Bertambah Jadi 7 Orang

Covid-19 di Indonesia: Jumlah Korban Jiwa Bertambah Jadi 7 Orang
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Juru bicara pemerintah khusus virus corona (covid-19) Achmad Yurianto menyatakan jumlah pasien meninggal dunia akibat terpapar covid-19 bertambah menjadi tujuh orang. 

Sebelumnya disebutkan ada lima pasien yang meninggal.

"Ada tujuh sekarang. Tapi besok mungkin bisa tambah," ujar Yurianto, seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (17/3/2020).

Yuri, sapaan akrabnya, menyebut salah satu pasien yang meninggal berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Sementara satu pasien lagi Yurianto mengaku belum mengeceknya.

"Satu dari Jateng, satu lagi sudah ketahuan tapi saya belum cek," katanya.

Hingga Selasa sore saat konferensi pers, Yurianto menyebut jumlah pasien meninggal akibat covid-19 berjumlah lima orang. Yurianto mengaku baru mengetahui penambahan jumlah pasien meninggal itu setelah dirinya menggelar jumpa pers di gedung BNBP, Jakarta. 

Menurutnya, hal itu tak perlu dipermasalahkan karena data pasien itu memang dinamis.

"Kan dia meninggalnya belakangan setelah saya ngomong," jelas Yuri.

Dalam jumpa pers sore tadi, dia  juga menyatakan belum mengetahui kabar pasien positif corona yang meninggal di Banten. Kabar itu sebelumnya disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Yuri hanya menyebut bahwa pasien positif covid-19 itu dirawat di rumah sakit.

Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan jumlah pasien positif corona bertambah sebanyak 172 orang. Sejak tanggal 15 Maret hingga 17 Maret, total ada kenaikan 38 penambahan kasus baru.

Dari 172 kasus itu, awalnya Yurianto mengatakan tidak ada penambahan jumlah korban meninggal yakni masih lima orang.


Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah mengumumkan seorang pasien positif corona yang meninggal. Pasien tersebut adalah warga Semarang berjenis kelamin pria usia 43 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang selama 10 hari.


Pemerintah Sebut Jumlah Pasien Covid-19 Bakal Melonjak Drastis
Pemerintah menyebut jumlah pasien virus corona bakal melonjak drastis. Setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan potensi peningkatan jumlah pasien corona itu terjadi.

Juru bicara pemerintah RI untuk kasus corona Achmad Yurianto mengatakan, salah satu faktornya karena pemerintah terus aktif melakukan pelacakan atau tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif virus Covid-19.

"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup siginifikan nantinya, ini disebabkan karena satu, kontak tracing aktif kami laksanakan dan yang kedua edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan," kata Yuri.

Ia mengatakan, dengan edukasi, masyarakat mulai menyadari dan waspada terhadap penularan virus corona. Dengan begitu masyarakat yang sadar pernah melakukan kontak dengan pasien positif akan memeriksakan dirinya ke rumah sakit, terutama ketika timbul gejala-gejala mirip virus corona seperti batuk, pilek, dan demam.

"Ini penting karena basis pengelolaan penyakit ini adalah pada komunitas, pada masyarakat. Oleh karena itu edukasi menjadi mutlak dan kemudian mereka tahu betul apa yang harus dilakukan manakala merasa badannya tidak enak atau merasa sesuatu yang mengganggu pada aspek kesehatannya," tegas Yuri.

Lebih lanjut ia juga mengimbau masyarakat mematuhi apa yang sudah menjadi arahan dari pemerintah, yakni, belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah. Hal itu sangat penting untuk menekan atau mengurangi penularan virus corona.

"Ini yang harus kita maknai mendalam bahwa ini tujuannya adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kontak erat di kelompok banyak orang, di kerumunan kemudian di tempat-tempat umum. Karena kita tahu di sinilah kerawanan-kerawanan sebaran," paparnya. ***