Komitmen Pemkot Bekasi Berantas Buta Aksara Alquran dengan Metode Albarqi

Komitmen Pemkot Bekasi Berantas Buta Aksara Alquran dengan Metode Albarqi

WJtoday, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK, Jabar Bergerak, serta Wanita Bekasi Keren dalam upaya memberantas buta aksara Alquran melalui pelatihan membaca dengan metode Albarqi di Musala Kantor Kecamatan Pondok Melati.

"Kegiatan ini untuk mewujudkan Kota Bekasi Ihsan sekaligus meningkatkan kualitas khususnya bagi muslimah," kata Pelaksana tugas Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto, melalui keterangannya, dikutip Selasa (21/2/2023).

Wiwiek memberikan apresiasi kepada segenap panitia penyelenggara serta pihak lain yang telah membantu mewujudkan kegiatan pelatihan membaca Alquran.

"Alhamdulillah, terus semangat menggali ilmu, ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri serta lingkungan," katanya.

Dia menjelaskan melalui pelatihan ini diharapkan mampu memberantas buta aksara Alquran sekaligus meningkatkan kualitas khususnya kaum perempuan agar selalu berdaya saing dan memiliki nilai manfaat.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk mensukseskan visi Kota Bekasi yang Ihsan. Mari berusaha memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi sekitar karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain," ucapnya.

Wiwiek juga mengajak segenap peserta untuk senantiasa memperdalam ajaran agama yang terkandung dalam Alquran usai menyelesaikan pelatihan sehingga mampu meningkatkan iman.

"Mari kita tingkatkan keimanan dengan mempelajari Alquran secara mendalam dan kontinyu. Alquran sebagai pedoman hidup, bekal kita di hari nanti," katanya.

Pihaknya akan terus berkomitmen menggelar kegiatan serupa dengan berkolaborasi bersama pihak terkait. Pelatihan sehari bisa baca Alquran dengan mudah dan cepat menggunakan sistem delapan jam dan metode Albarqi ini dijadwalkan keliling di 12 kecamatan.

Dirinya juga menyinggung peran penting keluarga yang merupakan institusi terkecil dari kelompok masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi generasi penerus.

"Keluarga merupakan pusat pendidikan paling penting dalam pembangunan generasi pendatang. Keluarga membentuk karakter, akhlak, dan kepribadian, wujud kesolehan spiritual dan sosial. Memperkokoh pertahanan keluarga sama artinya memperkuat pertahanan nasional," kata dia.***