Memiliki Gejala Serupa, Ini Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel

Memiliki Gejala Serupa, Ini Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel

WJtoday, Jakarta - Hampir semua orang tentu pernah merasakan sakit radang tenggorokan dan amandel. Kedua penyakit ini merupakan penyakit yang terjadi di dalam area leher. Meski letaknya sama, radang tenggorokan dan amandel merupakan penyakit yang berbeda. 

Sama-sama memiliki gejala rasa terbakar di sekitar tenggorokan, amandel dan radang tenggorokan sebenarnya berbeda. Perbedaan amandel dan radang tenggorokan terletak pada penyebabnya.

Radang tenggorokan punya nama lain, yaitu faringitis. Kondisi ini merupakan peradangan yang terjadi pada daerah faring, yaitu bagian belakang tenggorokan. Adanya radang tenggorokan akan membuat pengidapnya merasa sangat tidak nyaman, karena menimbulkan sensasi rasa sakit dan panas, sehingga pengidap akan kesulitan untuk menelan.

Radang tenggorokan juga bisa jadi pertanda kalau kamu tengah mengidap demam atau flu. Meskipun terasa sangat tidak nyaman, radang tenggorokan merupakan penyakit yang dapat mereda dengan sendirinya dalam waktu seminggu.

Sedangkan amandel merupakan kondisi saat amandel mengalami peradangan. Amandel sendiri merupakan dua kelenjar kecil yang ada di tenggorokan. Organ ini berfungsi mencegah infeksi, khususnya pada anak-anak. 

Radang amandel atau tonsilitis merupakan radang yang terjadi di sekitar amandel, sedangkan radang tenggorokan atau faringitis disebabkan bakteri tertentu yang menginfeksi tenggorokan yang juga bisa memengaruhi amandel. Karena itulah, seseorang bisa mengalami amandel dan radang tenggorokan di waktu yang bersamaan. Keduanya sama-sama menyebabkan sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, serta demam.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, fungsi amandel perlahan tergantikan. Nah, seiring dengan fungsinya yang tergantikan, amandel akan perlahan menyusut.

Pada pengidap radang tenggorokan, gejala yang muncul biasanya akan tergantung pada penyebab terjadinya radang. Beberapa gejala umum dari radang tenggorokan, antara lain sakit kepala, sakit tenggorokan, demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, serta membengkaknya kelenjar getah bening yang berada di leher atau ketiak.

Sedangkan pada pengidap amandel, gejala yang muncul berupa lemas, demam, sakit kepala, sulit menelan, suara serak, bau mulut, leher yang terasa kaku, sakit perut, batuk, dan pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

Infeksi virus dan bakteri merupakan penyebab umum terjadinya radang tenggorokan dan amandel. Virus dan bakteri ini yang akan menyebabkan batuk, pilek, serta flu pada pengidap radang tenggorokan dan amandel. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan kedua kondisi tersebut adalah bakteri.

Umumnya, radang tenggorokan dan amandel dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Penanganan pada radang tenggorokan dan amandel juga akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasari dan keparahan kondisi yang dialami. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan guna meredakan kedua kondisi ini, antara lain:

• Mengonsumsi permen pereda tenggorokan.

• Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak.

• Hindari merokok dan menghirup asap rokok.

• Istirahat dengan cukup.

• Perbanyak minum air putih guna meningkatkan produksi air liur dalam mulut.

• Jaga sirkulasi udara agar tidak kering dan memperparah radang tenggorokan dan amandel yang kamu alami.

• Berkumur dengan air garam atau obat kumur antiseptik guna mematikan bakteri atau virus yang berada dalam tenggorokan.

Perbedaan radang tenggorokan dan amandel dapat dilihat dari gejala atau mikroorganisme yang menyertainya. Begitu juga dengan pencegahan kedua penyakit tersebut yang bergantung pada mikroorganisme penyebabnya.

Hal ini lantaran kedua kondisi ini memiliki gejala yang serupa. Termasuk pencegahan, dimana pada sebagian besar kasus, peradangan ini dapat sembuh dengan sendirinya.***