Mewabah di Sejumlah Negara, Indonesia Harus Upayakan Antisipasi Serangan Kutu Busuk

Mewabah di Sejumlah Negara, Indonesia Harus Upayakan Antisipasi Serangan Kutu Busuk

WJtoday, Jakarta - Berita tentang wabah kutu busuk menjadi sorotan di berbagai negara seperti Perancis, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura, yang mengalami peningkatan permintaan penanganan kutu busuk selama enam bulan terakhir. 

Di Singapura, perusahaan pengendalian hama melaporkan lonjakan permintaan, terutama karena peningkatan perjalanan penduduk dan wisatawan.

Kondisi serupa juga terjadi di Perancis, London, Hong Kong, dan Korea Selatan, di mana ledakan jumlah kutu busuk menyebabkan banyak orang berpotensi tergigit di dalam rumah maupun di tempat umum.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyoroti potensi wabah kutu busuk di Indonesia. 

Meskipun kutu busuk sudah ada di Indonesia, kekhawatiran muncul karena dampak globalisasi. Orang-orang yang bepergian ke luar negeri dapat menjadi penyebab penyebaran kutu busuk, memicu potensi perpindahan tempat dan bahkan berkembang biak hingga mewabah di negara lain.

Dicky Budiman juga mencatat bahwa potensi serangan kutu busuk semakin besar di wilayah dengan standar sanitasi dan kebersihan rendah. 
Warga Indonesia cenderung tidak menganggap serangan atau gigitan kutu busuk sebagai hal serius, berbeda dengan negara-negara dengan standar kebersihan tinggi.

Kutu busuk yang mewabah saat ini juga lebih tahan terhadap produk insektisida dan lebih subur dalam berkembang biak. 

Mutasi pada jenis-jenis kutu busuk dari berbagai negara membuat mereka lebih tahan terhadap insektisida.

Untuk mencegah potensi wabah kutu busuk di Indonesia, Dicky Budiman menganjurkan masyarakat untuk rutin membersihkan area sekelilingnya. 

Ini melibatkan pembersihan dan disinfeksi di tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat bersarang kutu busuk, seperti di antara kayu, celah bangku, lipatan sofa, hotel, restoran, rumah makan, atau bagian rumah lainnya.

Selain itu, Dicky menyarankan untuk menjaga kebersihan dan membersihkan bagian-bagian rumah yang dapat menjadi sarang kutu busuk, terutama dari kayu. 

Proses pembersihan ini mencakup penggunaan disinfektan, penyedotan debu di sela-sela lipatan, dan pengelolaan sampah yang baik untuk memastikan kutu mati.

Meskipun kutu busuk belum diketahui membawa patogen penyakit, tetapi gigitan mereka dapat mempengaruhi penderita anemia dan kurang nutrisi. 

Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan kebersihan yang baik menjadi kunci untuk mengatasi potensi serangan kutu busuk di Indonesia.***