Pembangunan Hunian Darurat untuk Korban Gempa Cianjur Terus Bertambah

Pembangunan Hunian Darurat untuk Korban Gempa Cianjur Terus Bertambah
Lihat Foto

WJtoday, Cianjur - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan uang sebesar Rp200 juta untuk pembangunan hunian darurat bagi warga korban gempa Kabupaten Cianjur yang diserahkan pada sukarelawan di Camp Joglo-Cianjur.

Koordinator Lapangan PMI Cianjur Fajar Aciana mengatakan donasi berupa hunian darurat juga datang dari PMI kota/kabupaten lainnya di Jawa Timur, sehingga pembangunan hunian darurat untuk korban gempa terus bertambah, yang semula 150 unit menjadi 600 unit.

"Kemungkinan akan terus bertambah karena banyak donasi yang masuk dari donatur lainnya yang minta disalurkan ke hunian darurat, seperti dari Kalimantan Utara, PMI Klaten dan Tegal," ungkap Fajar, Minggu (8/1/2023).

Pihaknya menargetkan hingga akhir bulan Januari 2023, sebanyak 600 unit hunian darurat sudah dapat diisi warga korban gempa di lahan rumah mereka yang sudah dibersihkan sambil menunggu bantuan pembangunan rumah kembali oleh pemerintah.

Sedangkan hingga Minggu (8/1), hunian darurat yang sudah berhasil dibangun sukarelawan PMI sebanyak 350 unit tersebar mulai dari Kecamatan Pacet, Cugenang dan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, berbahan terpal mulai dari dinding dan atap atau berdinding triplek dengan atap terpal.

"Sampai hari ini, permintaan hunian darurat dari berbagai desa melalui koordinator posko atau ketua RT setempat serta pribadi banyak yang masuk, sehingga kami memilah wilayah yang sudah dibersihkan puing rumahnya baru kita layani," ujarnya.

Fajar menjelaskan, skala prioritas diterapkan bagi warga yang sudah dibersihkan puing rumahnya karena tidak ada lahan lain untuk mendirikan hunian darurat berukuran 4X6 meter persegi, ditambah tingginya permintaan sejak satu pekan terakhir.

"Kita akan layani selama target belum tercapai, rencananya target kembali dinaikkan pada bulan ketiga. Kami mohon warga yang sudah mengajukan untuk bersabar karena tenaga relawan untuk hunian darurat terbatas, sehingga perlu dibantu warga sekitar saat pembangunan," pungkasnya.  ***