Perdana Menteri dan Media Australia Ragu Indonesia Bebas Virus Corona

Perdana Menteri dan Media Australia Ragu Indonesia Bebas Virus Corona
WJtoday,Canbera - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengungkap keraguan atas klaim pemerintah Indonesia yang menyatakan bahwa sejauh ini, Indonesia bebas dari wabah virus corona jenis baru.
"Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau. Akan sangat sulit untuk memberikan jaminan pasti tentang angka-angka tersebut," kata PM Morrison dalam wawancaranya dengan stasiun radio 3AW. 
"Saya tidak bermaksud mengatakan itu secara tidak sopan, Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kedua pihak memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan itu."
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto menyatakan bahwa Indonesia telah bekerja sangat keras dalam upaya menangani penyebaran virus corona.
"Kami telah bekerja keras. Jangan mengukur menggunakan standar Australia. Indonesia bukan Australia dan Australia bukan Indonesia," ujar dia.
Awal pekan ini, Yurianto mengklaim bahwa seorang pria Jepang yang terjangkit virus corona setelah berlibur di Bali telah terinfeksi SARS-CoV-2, bukan virus corona jenis baru atau yang diberi nama Covid-19.
Namun, dijelaskan dalam situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa Covid-19 adalah nama penyakit yang sedang mewabah saat ini. Sementara itu, SARS-CoV-2 adalah nama virus yang menyebabkan Covid-19.
Sekitar 1,3 juta orang Australia mengunjungi Pulau Bali pada 2019. Sejauh ini, Negeri Kanguru melaporkan 23 kasus penularan virus corona.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto pada Kamis (27/2) kembali menegaskan bahwa Indonesia bebas dari virus corona. Pemerintah Indonesia mengaku telah menguji 136 orang yang diduga terjangkit virus corona dan semua hasilnya negatif.
Negara-negara tetangga termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Kamboja telah mencatat kasus infeksi coronavirus jenis baru yang bersumber dari Kota Wuhan, China.
Sumber diplomatik anonim mengungkapkan bahwa duta besar dari sejumlah negara Barat, termasuk Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan yang baru tuntas masa tugasnya di Indonesia, khawatir atas upaya pemerintah Indonesia dalam mencegah penyebaran wabah coronavirus jenis.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta tidak menyangkal bahwa Donovan telah menyerukan keprihatinannya terkait situasi coronavirus di Indonesia sebelum menyelesaikan masa tugasnya pada 14 Februari.
Dua media asal Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, telah melihat sejumlah pesan yang sedang beredar di komunitas diplomat di Jakarta. Pesan yang berisi sejumlah poin pembicaraan tersebut membahas mengenai wabah coronavirus di Indonesia.
Pesan-pesan, yang disebut diedarkan oleh pejabat AS, dirancang untuk memastikan agar dalam pertemuan tertutup dengan pejabat kesehatan Indonesia, para diplomat asing konsisten menyampaikan bahwa Indonesia perlu melakukan lebih banyak untuk mempersiapkan dan melindungi diri dari coronavirus jenis baru.
Salah satu poin dalam pesan tersebut adalah peringatan yang menyatakan, "Kami percaya sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk secara aktif melakukan deteksi kasus".
Poin lainnya menyinggung banyaknya rumah sakit yang tidak menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai bagi para pekerjanya, kekurangan tempat tidur di bangsal isolasi, serta transportasi spesimen yang tidak memadai.
Para diplomat dari sejumlah kedutaan, termasuk Australia, AS, dan Kanada, dilaporkan telah mengadakan pertemuan untuk membahas kondisi coronavirus di Indonesia.***