Sri Mulyani: Indonesia Sulit Jadi Negara Maju, Tiap Kementerian Punya Ego Besar

Sri Mulyani: Indonesia Sulit Jadi Negara Maju, Tiap Kementerian Punya Ego Besar

WJtoday, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia tidak akan jadi negara maju bila setiap Kementerian/Lembaga (K/L) memiliki ego besar. Seharusnya hal buruk tersebut segera dihilangkan.

Ia menjelaskan, ego tersebut terlihat dari koordinasi yang belum berjalan erat, terutama dalam sebuah sistem. Contohnya, yang terjadi di Kementerian Keuangan dan Bappenas dalam menyusun perencanaan dan penganggaran dengan sistem aplikasi masing-masing.

"Kita lihat perencanaan dikembangkan menggunakan sistem KRISNA dan penganggaran menggunakan sistem SAKTI. Ini juga sebetulnya mencerminkan spirit semua K/L. Semuanya itu selalu punya insting ego kementerian, bikin sistem sendiri-sendiri sehingga kalau kita ingin sama-sama maka kita harus turunkan barrier to egonya itu," kata dia dalam penandatanganan nota kesepahaman virtual, Kamis (8/7/2021).

"Kalau kita tetap membangun barrier atau halangan untuk bekerjasama dan mementingkan kepentingan masing-masing kementerian ya nggak akan pernah Indonesia itu maju secara cepat," imbuhnya.

Oleh karenanya, Kemenkeu dan Bappenas bekerjasama untuk menyatukan sistem perencanaan dan penganggaran melalui penandatanganan integrasi sistem perencanaan, penganggaran dan pengendalian pembangunan. Penandatanganan langsung dilakukan oleh Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

"Saya berterima kasih bahwa egonya diturunkan dan kepentingan bersama diutamakan dan pemikiran-pemikiran untuk memajukan Indonesia dibuat bersama," jelasnya.

Penyatuan sistem KRISNA dan SAKTI menjadi suatu platform ini diharapkan bisa berjalan dengan baik sehingga perencanaan dan penganggaran untuk seluruh K/L bisa dilakukan dengan disiplin.

"Disini akan ada pertukaran data dan akses data perencanaan, penganggaran dan pemantauan evaluasi, sehingga nanti bagus akan ada check dan balance teman-teman di Bappneas dan Kemenkeu untuk bisa melihat seluruh anggaran yang direncanakan dan digunakan oleh seluruh K/L," tuturnya.

Sri Mulyani juga berharap integrasi yang dilakukan ini tidak hanya sistemnya saja tetapi juga substansinya. Sehingga semua perencanaan dan penganggaran yang dilakukan memberikan manfaat.

"Kita tentu berharap satu sistem by sistem itu akan membuatkan proses bisnis lebih simple, lebih efisien dan tentu K/L lebih merasa seamless berhadapan dengan Bappenas dan Kemenkeu, dan juga nanti untuk monitoring dan pengendalian dari anggaran dan pembangunan," tegasnya.***