Tagih Janji Aksi Sebelumnya, BEM SI Siap Kembali Geruduk Istana 11 April Mendatang

Tagih Janji Aksi Sebelumnya, BEM SI Siap Kembali Geruduk Istana 11 April Mendatang
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal geruduk Istana pada 11 April 2022 mendatang. Gelaran aksi tersebut dilakukan untuk menagih janji kepada pemerintah terkait aksi sebelumnya.

Koordinator BEM SI Kaharuddin mengatakan massa akan kembali ke istana untuk menagih janji tuntutan aksi 28 Maret silam. Sejumlah tuntutan itu di antaranya soal menstabilkan harga bahan pokok, mengkaji UU IKN, ungkap mafia minyak goreng, hingga Pemilu. 

"Kita masih konsolidasi kan juga, tapi sejauh ini karena memang tanggal 28 Maret kita di istana ya, kita menagih tuntutan itu kembali ke istana lagi seperti itu," ujar Kaharuddin melalui keterangannya, dikutip Jumat (8/4/2022).

Ia juga menambahkan, akan ada kurang lebih 1.000 mahasiswa yang diturunkan. Tetapi ia belum tahu dari kampus mana saja yang akan bergabung dengan BEM SI.

"Kita belum tahu ya tapi ada 1000 mahasiswa yang kita siapkan kita targetkan. Yang pertama aliansi-aliansi kan kita lagi menggalang aliansi yang ingin bergabung," katanya menjelaskan.

Kaharuddin menambahkan, ia sudah melakukan komunikasi dengan kaum buruh, tetapi kaum buruh tidak bisa ikut di tanggal 11 April mendatang. Ia juga mengatakan belum ada konsolidasi lanjutan siapa saja yang akan turun ke aksi tersebut.

"Untuk tanggal 11 April ini, kita sudah komunikasi dengan kaum buruh, tetapi kawan-kawan tidak bisa turun di tanggal 11. Kita juga meminta izin untuk fokus gerakan tanggal 11 ini, murni dari mahasiswa aliansi BEM SI ini," katanya menambahkan.

Sebelumnya, BEM SI Gagal Demo Di Istana

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI akhirnya menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/3/22). Sebelumnya, massa mahasiswa itu berencana berdemonstrasi di kawasan Istana Negara.

Koordinator BEM SI, Lutfhi Yufrizal mengatakan, pihaknya sedang bernegosiasi dengan pihak kepolisian agar bisa mendekat ke kawasan Istana Negara. Sebab, tujuan mereka memang berunjuk rasa di sana.

"Kami saat ini sedang benegosiasi dengan pihak kepolisian. Kami meminta sampai sedekat mungkin ke Istana. Karna memang tujuan kami ke Istana gitu. Bukan di sini. Istilahnya kami terlalu jauh kalau di sini," kata Luthfi di lokasi.

Kata dia, selama ini, masyarakat yang hendak berunjuk rasa tidak pernah bisa mendekat ke Istana Negara. Massa yang berunjuk rasa hanya tertahan di kawasan Patung Kuda.

"Kalau semisal kami nurut saja, makin ke depan aksi kami akan di sini terus. Kami tidak pernah dekat dengan Istana kita sendiri, Istana rakyat," katanya.

Merujuk pada informasi yang dihimpun, kata Luthfi, pihaknya sedang meminta perwakilan KSP untuk menemui massa aksi. Namun, jika memungkinkan, massa hendak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini lagi minta KSP Istana untuk menemui kami. Tapi kalau massa aksi kami masih di sini, kami minta Presiden langsung untuk terjun ke sini," ucap Luthfi.

Pantauan di lokasi, massa aksi tiba sekitar pukul 12.00 WIB. Sedianya, massa BEM SI mengagendakan aksi unjuk rasa berlangsung pukul 10.00 WIB di kawasan Istana Negara.

Khairul mengatakan, total ada 13 Universitas yang tergabung dalam BEM SI telah hadir di lokaso. Dia mengklaim, jumlah massa yang hadir mencapai seribu.

"Total ada 13 kampus yang sudah hadir dan kira-kira ada seribu massa," beber dia.

Saat ini, massa sedang berorasi terkait sejumlah tuntutan yang mereka serukan. Mulai dari mendesak pemerintah menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok hingga tetap menyelenggarakan Pemilu 2024.

Berikut sejumlah tuntutan Aliansi BEM Seluruh Indonesia:

1. Menuntut pemerintah untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.

2. Menuntut pemerintah untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.

3. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.

4. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.

5. Menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia.

6. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.***