Tolak Gugatan terhadap Putra Mahkota Saudi MBS di Kasus Pembunuhan Khashoggi, Ini Alasan Hakim AS

Tolak Gugatan terhadap Putra Mahkota Saudi MBS di Kasus Pembunuhan Khashoggi, Ini Alasan Hakim AS
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Hakim federal Amerika Serikat (AS) menolak gugatan hukum terhadap Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terkait dugaan turut berperan dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi tahun 2018 lalu.

Hakim federal Washington John Bates dalam putusan pada Selasa (6/12) waktu setempat menerima posisi pemerintah AS bahwa MBS, yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri (PM) Saudi pada September lalu, memiliki kekebalan dalam pengadilan AS sebagai kepala negara asing.

Bates dalam putusannya menyebut gugatan hukum secara sipil yang diajukan oleh mantan tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, dan kelompok aktivis DAWN memberikan argumen 'kuat' dan 'beralasan' bahwa MBS ada di balik pembunuhan Khashoggi.

Namun Bates juga memutuskan dirinya tidak memiliki wewenang untuk menolak posisi resmi pemerintah AS, yang diserahkan dalam pernyataan resmi ke pengadilan federal pada 17 November lalu, yang menegaskan sang Putra Mahkota Saudi memiliki kekebalan sebagai pemimpin asing.

Bahkan jika MBS ditunjuk menjabat PM beberapa pekan lalu, sebut Bates, cabang eksekutif pemerintah AS 'tetap bertanggung jawab untuk urusan luar negeri, termasuk dengan Arab Saudi'.

"Keputusan bertentangan soal kekebalan bin Salman oleh pengadilan ini akan mengganggu tanggung jawab ini," tegas Bates dalam putusannya.

Lebih lanjut, Bates menyatakan bahwa tuduhan pembunuhan yang 'kredibel', momen saat MBS ditunjuk menjadi PM, dan momen penyerahan posisi pemerintah AS, telah membuat dirinya 'gelisah'. Namun dia menyatakan tidak memiliki pilihan lainnya dalam kasus tersebut.

Wartawan AS-Saudi,  Jamal Khashoggi itu terbunuh pada 2018 di konsulat Arab Saudi di Turkiye. Intelijen AS sebelumnya menyimpulkan bahwa MBS telah memerintahkan pembunuhan tersebut.

Tetapi pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan bulan lalu bahwa posisi de facto penguasa Saudi di jabatan tinggi itu kebal dari tuntutan hukum.

'Perjuangan kami untuk keadilan terus berlanjut'

Kelompok HAM Demokrasi untuk Dunia Arab Sekarang (Democracy for the Arab World Now/DAWN), yang didirikan Khashoggi, mengecam keputusan hakim itu.

Direktur eksekutif DAWN Sarah Leah Whitson mengatakan gugatan kelompok HAM itu hanya satu" dari upaya mereka untuk mendapat keadilan dan pertanggungjawaban atas pembunuhan Khashoggi "dan banyak kejahatan lain yang dilakukan pemerintah Saudi terhadap warganya sendiri.

"Perjuangan kami untuk keadilan terus berlanjut," tulisnya di Twitter, mengatakan bahwa DAWN sedang mencari kemungkinan tindakan hukum lainnya.

Pada Oktober 2018, Khashoggi dibunuh oleh agen Saudi di konsulat Saudi di Istanbul, tempat dia pergi untuk mendapatkan surat-surat yang dia perlukan untuk menikahi Cengiz, seorang warga negara Turkiye.

Putra mahkota Saudi sebelumnya membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Namun, dalam film dokumenter tahun 2021 oleh media PBS, MBS mengakui bahwa pembunuhan itu terjadi "di bawah pengawasan saya".

Khashoggi, kolumnis Washington Post, adalah pengkritik yang vokal terhadap pemerintah Saudi dan kebijakan putra mahkota.***