WHO: Dunia Harus Waspada atas Penyebaran Cacar Monyet Secara Tiba-Tiba

WHO: Dunia Harus Waspada atas Penyebaran Cacar Monyet Secara Tiba-Tiba

WJtoday, Bandung - Sejak Inggris melaporkan kasus pertama cacar monyet pada 7 Mei lalu kini sudah ada 400 kasus suspek dan terkonfirmasi yang dilaporkan kepada WHO di hampir dua lusin negara yang lokasinya jauh dari tempat virus ini menjadi endemik.

Penyebaran kasus cacar Monyet yang tiba-tiba dan tidak terduga menjadi alarm bagi dunia karena penyebaran geografisnya yang makin luas. Hal ini tentu saja membuat para pejabat kesehatan global meningkatkan kewaspadaan.

“Saat ini, dengan lebih dari 643 kasus cacar monyet ditemukan pada banyak negara di mana virus itu tidak endemik, kemunculan tiba-tiba pada saat yang sama inilah yang menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir CNN Jumat 3 Juni 2022.

Virus tersebut sebenarnya telah beredar selama puluhan tahun di beberapa tempat, termasuk sebagian wilayah Afrika Barat dan Tengah.

Dalam penelitian awal yang diposting pada pekan ini, para ilmuwan di Institut Biologi Evolusioner di Universitas Edinburgh, Skotlandia, menggambarkan bagaimana pola genetik yang mereka lihat menunjukkan bahwa 'telah terjadi penularan berkelanjutan dari manusia ke manusia setidaknya sejak 2017 lalu'.

Sementara itu, ahli Biologi Evolusioner dan Profesor di University of Arizona, Amerika Serikat (AS) yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, Michael Worobey, menyampaikan bahwa itu menunjukkan 'wabah ini telah berlangsung lama secara lokal', sama seperti di mana virus itu menjadi endemik.

Ini mengindikasikan dunia telah gagal melindungi mereka yang berada di daerah yang terbatas sumber dayanya, di mana virus telah lama menjadi endemik dan mengendalikan dari sumbernya sebelum akhirnya menyebar secara global.

"Ini benar-benar kisah dua wabah, kita perlu benar-benar mengalihkan perhatian kita ke tempat penyebarannya dan mulai peduli tentang populasi itu, sama seperti kita peduli tentang apa yang terjadi di semua negara di seluruh dunia ini," tegas Worobey.

Ia kemudian menekankan bahwa ada faktor yang membuatnya berpikir bahwa cacar monyet dapat berpotensi menjadi endemik di negara di luar Afrika Barat maupun Tengah.

"Jika penelitian terus menunjukkan bahwa virus telah menyebar lebih banyak diantara manusia dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya, yakni lebih meluas dari sumber hewani, satu 'pertanyaan yang sangat bagus' adalah mengapa dunia tidak berpikir bahwa cacar monyet bisa menjadi endemik di tempat-tempat di luar Afrika Barat dan Tengah?,"kata Worobey.***