Bukan Termasuk Vitamin, Kolin Memiliki Peran Penting Untuk Kesehatan Otak

Bukan Termasuk Vitamin, Kolin Memiliki Peran Penting Untuk Kesehatan Otak

WJtoday, Bandung - Meskipun tidak termasuk kategori vitamin atau mineral, kolin merupakan mikronutrien yang penting untuk kesehatan tubuh. Kolin bukanlah mineral atau vitamin, tetapi sering dimasukkan ke dalam kelompok vitamin B karena punya kemiripan sifat dan fungsi. Kekurangan kolin dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kerusakan otot dan liver.

Kolin merupakan nutrisi yang penting dalam pembuatan asetilkolin, yakni neurotransmiter yang berperan penting dalam mengatur memori, suasana hati, dan kecerdasan. Selain itu, kolin bersama vitamin B12 dan folat juga diperlukan dalam proses sintesis DNA yang penting untuk fungsi dan perkembangan otak.

Kolin berperan dalam berbagai hal, mulai dari pembentukan sel, mengatur saluran pencernaan, mengatur irama jantung, bahkan melindungi otak manusia.

Asupan kolin yang cukup juga disebut-sebut bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti alzheimer dan demensia. Hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan kemampuan kolin untuk menjaga otak manusia.

Pada ibu hamil, kekurangan kolin bahkan bisa meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi kehamilan, di antaranya preeklamsia, berat bayi lahir rendah, hingga kelahiran prematur. 

Jumlah kolin yang dibutuhkan sesuai dengan usia:

• Bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan membutuhkan 125 miligram

• Bayi berusia 7–12 bulan membutuhkan 150 miligram

• Anak usia 1–18 tahun membutuhkan 200–550 miligram

• Dewasa usia lebih dari 18 tahun membutuhkan 450–550 miligram

• Ibu hamil membutuhkan 450 miligram

• Ibu menyusui membutuhkan 550 miligram

Meski demikian, kolin tidak sama dengan vitamin atau mineral lain yang bisa ditemukan dalam bentuk obat-obatan. Sangat jarang kolin buatan yang bisa dikonsumsi manusia.

Tapi jangan khawatir, kolin bisa ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Anda cukup mengonsumsinya setiap hari, maka kebutuhan kolin harian bisa terpenuhi.

Agar bisa melindungi otak Anda, berikut beberapa jenis makanannya:

1. Telur

Makanan paling mudah, murah, dan bisa diolah menjadi apa saja ini mengandung banyak kolin. Melansir Real Simple bahkan tidak hanya kolin, ada banyak mikronutrien lain yang dibutuhkan tubuh hanya dalam satu butir telur.

Anda bisa menjadikan kolin sebagai sarapan enak atau bahkan teman makan nasi di siang hari.

2. Udang

Udang bisa dimasak menjadi makanan enak. Bisa digoreng, ditumis, atau dibuat campuran sup pun tak masalah. Selain enak, udang juga mengandung kolin yang cukup banyak. Maka tak heran jika banyak bayi di mas mpasi akan diberi makanan dicampur udang.

3. Daging merah

Daging merah hampir selalu dipandang negatif. Padahal, ada banyak mikronutrien yang terkandung di dalamnya.

Melansir Clean Plates, hanya tiga ons daging giling merah saja sudah mengandung 72 miligram kolin. Bahkan, daging sapi yang diberi makan rumput juga mengandung asam lemak omega-3 tingkat tinggi.

Tentunya, jangan terlalu membenci daging sapi karena ada banyak manfaat yang bisa didapat selama Anda mengonsumsinya tidak berlebihan.

4. Ikan

Ikan mengandung kolin yang cukup tinggi. Untuk satu ons ikan kod misalnya, mengandung 71 miligram kolin. Selain kolin ada banyak nutrisi lain di dalam ikan. Mulai dari vitamin B6, C, dan D.

5. Jamur Shitake

Jamur shitake menyediakan kolin yang cukup banyak. Selain itu, jamur juga tinggi potasium, serat, hingga magnesium.

6. Kembang kol

Kembang kol adalah jenis sayuran yang cukup enak. Sayuran ini juga serba guna, bahkan bisa dijadikan topping pizza.

Selain itu, kembang kol juga kaya akan kolin. Setengah porsi kolin kembang kol mengandung 24 kolin. Tentunya tidak hanya kolin, kandungan nutrisi lain yang tak kalah penting untuk tubuh juga ada pada makanan ini.***