Kontroversi Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Sebut Prabowo-Gibran Cerminan Neo-Orde Baru, Ini Respons Gerindra

Kontroversi Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Sebut Prabowo-Gibran Cerminan Neo-Orde Baru, Ini Respons Gerindra

WJtoday, Jakarta - Pertarungan politik dalam pemilihan presiden semakin memanas di Indonesia, dan salah satu isu yang menarik perhatian adalah pernyataan kontroversial Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, tentang pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Djarot mengklaim bahwa pasangan ini adalah cerminan dari "neo orde baru" (Orba). Bagaimana respons dari pihak Prabowo-Gibran terhadap klaim tersebut?

Wakil Ketua Partai Gerindra, Habiburokhman, memberikan respons atas pernyataan Djarot. Dia menjelaskan bahwa istilah "neo orde baru" tidak selalu memiliki konotasi negatif. 

Menurutnya, setiap masa memiliki aspek positif dan negatif, termasuk masa Orde Baru, masa Orde Lama, dan masa Reformasi.

Habiburokhman juga mengkritik kampanye negatif dalam politik. Dia berpendapat bahwa kampanye negatif menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pasangan calon yang merasa sulit bersaing dalam pemilu. 

Menurutnya, politik seharusnya lebih fokus pada visi, misi, dan program-program yang dapat memenangkan hati rakyat.

Habiburokhman menegaskan bahwa pihak Prabowo-Gibran menerapkan pendekatan berpolitik yang berbeda. Mereka tidak terlibat dalam kampanye negatif dan lebih memilih untuk memberikan respons positif terhadap pernyataan Djarot. Prabowo Subianto, calon presiden dari Gerindra, bahkan bersedia tersenyum dan bahkan berjoget sebagai respons atas pernyataan tersebut.

Pidato Djarot

Dalam pidatonya, Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP, menyoroti pencalonan Gibran Rakabuming Raka yang berkaitan dengan putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK). 

Dia mengklaim bahwa demokrasi telah mati dan MK telah kehilangan independensinya. Djarot juga menyatakan bahwa rakyat telah bereaksi terhadap penyimpangan hukum yang terjadi di MK.

Djarot mengajak parpol koalisi pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk bersatu dalam menghadapi situasi tersebut. 

Dia berkomitmen untuk terus memperkuat demokrasi dan menegaskan perlunya bersama-sama menghadapi pasangan Prabowo-Gibran sebagai cerminan "neo Orde Baru" dalam konteks masa kini.

PDIP juga mengajak seluruh parpol pengusung, relawan, dan simpatisan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk bersatu dalam upaya memobilisasi dukungan rakyat untuk pemimpin yang dianggap visioner, berpengalaman, jujur, dan mampu menciptakan keadilan bagi semua.***