Pemkab Kuningan Intens Jaga Kestabilan dan Pengendalian Inflasi Daerah

Pemkab Kuningan Intens Jaga Kestabilan dan Pengendalian Inflasi Daerah

WJtoday, Kuningan - Upaya menjaga kestabilan dan pengendalian inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan melalui Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah akan segara melaunching Program Masagi (Mitra Sinergi Jaga Inflasi) yang merupakan program unggulan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kuningan.

Sosialisasi Program Masagi dilaksanakan secara Hybrid, Daring dan Luring. Pelaksanaan Daring menggunakan Zoom yang melibatkan Kepala Desa dan Kepala Kelurahan se-Kabupaten Kuningan. Sementara pelaksanaan Luring diselenggarakan di Ruang rapat Linggajati Setda Kuningan, yang dihadiri oleh Penjabat Bupati Kuningan, Rabu (21/2).

Program Masagi merupakan transaksi perdagangan dengan menyediakan komoditas murah yang terbagi menjadi 3 distribusi utama yaitu masagi online, masagi mart dan masagi mobile.

Masagi online dapat diunduh melalui playstore di ponsel pintar berbasis android dan melalui appstore di ponsel pintar berbasis Ios. Masyarakat dapat membeli komoditas dan bahan pokok makanan secara online dengan metode pengiriman lokal menggunakan Andong dan circle serta pengiriman Nasional seperti JNE.

Masagi Mart merupakan toko penyediaan komoditas dan bahan pokok makanan murah yang akan dibangun dan berlokasi di Jalan Siliwangi No 103 Purwawinangun, atau berada di kompleks eks SDN 17 Kuningan. Nantinya masyarakat dapat membeli secara langsung komoditas dan berbagai bahan pokok dengan harga murah dan terjangkau.

Dan terakhir yaitu Masagi mobile yang merupakan unit kendaraan yang akan berkeliling ke desa dan ke pelosok, sehingga masyarakat yang jauh dapat mengakses dan merasakan manfaat dari program Masagi ini.

Pj Bupati Iip Hidajat menyebutkan, dampak inflasi ini sangat multidimensi. Tingginya inflasi mengurangi daya beli masyarakat, yang berdampak langsung pada peningkatan angka kemiskinan, pengangguran, bahkan pada kesehatan masyarakat.

“Untuk itu, kita harus paham dan sadari betul, bahwa betapa pentingnya permasalahan inflasi ini.  Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah desa, unsur pemerintah daerah, BUMD, BUMN, instansi vertikal dan lembaga lainnya," kata Iip dalam rilis, dikutip Kamis (22/2/2024).

"Untuk senantiasa memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga stabilitas perekonomian daerah, khususnya dalam mengendalikan inflasi dengan cara harga-harga barang kebutuhan pokok dan barang penting." lanjutnya.

Iip menjelaskan, inti dari program masagi ini tidak lain dari sinergitas multipihak, mitra sinergi, dalam upaya pengendalian inflasi, yang dimulai dari tingkatan hulu sampai hilir, menjamin ketersediaan bahan pokok, memangkas rantai distribusi yang panjang, sehingga menghasilkan barang dengan harga murah dan terjangkau masyarakat.

“Kenapa saya kedepankan kata mitra sinergi? karena pengendalian inflasi ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, melainkan harus bermitra dan bersinergi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah desa sebagai ujung tombak pemerintahan." paparnya.

Terakhir, Iip berpesan agar penanganan inflasi tingkat desa, dapat dilakukan dengan penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani.

Seperti pemanfaatan lahan milik warga desa untuk kebun bibit atau benih; pembangunan kolam ikan, pembangunan lumbung pangan desa beserta cadangan komoditas untuk menghadapi inflasi menjelang ramadhan dan lebaran serta masa-masa paceklik; dan pengembangan pertanian keluarga, pekarangan pangan lestari, hidroponik, atau bioponik.

“Silakan dana desa yang bapak ibu para Kepala Desa miliki agar diprioritaskan untuk kegiatan tersebut." tutup Iip.  ***