Simpang Siur Golkar dan Gibran Rakabuming Raka, Benarkah Gabung Partai Beringin?

Simpang Siur Golkar dan Gibran Rakabuming Raka, Benarkah Gabung Partai Beringin?

WJtoday, Jakarta - Tersebar rumor Gibran Rakabuming Raka merapat ke partai Golkar. Hal tersebut semakin mengeruak usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK). 

Demi menjadi salah satu calon di pilpres 2024, Wali Kota Solo tersebut gencar dikabarkan hengkang dari partai lamanya, PDIP, dan merapat ke partai beringing, Golkar)

Teranyar, Gibran dikabarkan akan berkunjung ke markas partai Golkar, DPP Partai Golkar, sore ini.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng tak tahu menahu soal rumor tersebut. 

"Saya tahunya cuma dari media aja isunya. Saya enggak tahu media dapat darimana," ujar Mekeng saat dihubungi, Selasa, 17 Oktober. 

"Saya enggak tahu," katanya. 

Menurut Mekeng, sejauh ini belum ada pembicaraan terkait informasi Gibran gabung Golkar

Namun, dia mengatakan, Golkar terbuka apabila putra sulung Presiden Jokowi itu mau bergabung. 

"Kita belum rapat kan. Mestinya dirapatkan nanti. (Tapi) Golkar membuka pintu untuk semua orang kok, enggak cuma Gibran, siapa aja juga boleh bergabung," kata Mekeng. 

Menyoal Gibran masih kader PDIP, Mekeng menilai, Gibran punya hak politik sendiri. 

"Ya kan dia punya hak juga. Dia mau masuk, mau keluar kan haknya individual. Dia masuk partai mana, pindah partai mana, itu haknya individual, dan kan enggak ada yang bisa melarang ya kan?," ucapnya.

"Jadi ya, buat Golkar itu, siapa aja yang mau masuk silakan saja bukan hanya Gibran. Mau siapa aja lah, yang penting visi-misinya sama, ideologinya sama gitu lho," tambah Mekeng. 

Partai Golkar mengusulkan nama Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Namun nama Airlangga ternyata harus bersaing dengan kandidat lainnya seperti Menteri BUMN Erick Thohir yang diusulkan PAN dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang sudah diloloskan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia menjadi cawapres. 


Lantas, bagaimana sikap Golkar jika Gibran terpilih sebagai cawapres Prabowo? 

Melchias Marcus Mekeng menegaskan, keputusan soal cawapres usulan Golkar akan dibahas dalam Rapimnas mendatang. Sebab kata dia, jika Airlangga batal maju pada Pilpres 2024 maka sang ketum harus menyampaikannya di forum Rapimnas. 

"Itu kan mekanismenya harus melalui rapimnas. Karena rapimnas sudah memutuskan yang maju dari Golkar, Airlangga. Nah kalau Airlangga tidak maju, Airlangga harus menyampaikan di forum rapimnas, dan forum rapimnas itulah yang akan menentukan posisi Golkar ke depannya bagaimana, gitu," ujar Mekeng, Selasa, 17 Oktober.

Soal peluang Golkar mencalonkan Gibran sebagai cawapres, Mekeng menekankan harus menunggu hasil Rapimnas. Sejauh ini, kata dia, belum ada pembahasan terkait hal itu di internal Golkar

"Sekarangnya ini aja belum ada, kita mau ngomong apa? Kan ini kan belum ada, prosesnya belum, rapimnas, apa yang mau kita ngomong?," kata Mekeng. 

Meski gugatan batas usia cawapres paling rendah 40 tahun kecuali pernah menjabat minimal sebagai kepala daerah, Mekeng lagi-lagi menegaskan, sikap Golkar masih menunggu gelaran Rapimnas. 

"Ya itu nanti di rapimnas yang akan memutuskan. Rapimnas kan itu dihadiri oleh seluruh DPP dan seluruh pengurus DPD tingkat 1. Nah di situ, forum-forum itu yang akan memutuskan," kata Mekeng. 


Agung Laksono: Golkar Welcome Jika Gibran Bergabung

Sementara itu,  Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, menyambut baik kabar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dikabarkan akan bergabung ke Partai Golkar. Menurut Agung, hadirnya putra sulung Presiden Joko Widodo di Golkar menunjukkan bahwa partai beringin merupakan salah satu partai pilihan anak muda.

"Pada prinsipnya kami welcome, kita akan sambut dengan baik jika Gibran ingin gabung," ujar Agung Laksono dalam keterangannya, Selasa, 17 Oktober.

Agung mengatakan, sebagai partai tengah, Partai Golkar sangat terbuka bagi semua kalangan termasuk anak-anak muda. Apalagi, kata dia, 

Partai Golkar memiliki sejarah institusi yang sangat terhormat dan konsisten membangun karya yang progresif.

"Identitas Golkar adalah karya dan kekaryaan untuk masyarakat, sehingga ada kontribusi nyata dari setiap pemerintahan. Dengan posisinya sebagai Wali Kota Solo saat ini, tentunya kehadiran Gibran akan menunjukkan jati diri Golkar sebagai partai yang fokus pada kerja nyata para kadernya sebagai pemimpin bangsa," katanya.

Selain itu, menurut Agung Laksono, masuknya Gibran adalah bukti bahwa Partai Golkar dianggap sebagai wadah yang melahirkan para pemimpin bangsa yang nasionalis dan moderat di mata anak-anak muda.

"Di mata anak-anak muda, Golkar sebagai tempat berkumpulnya para nasionalis, kaum moderat toleran, termasuk kalangan profesional dan relijius. Jadi ini mungkin yang menjadi pertimbangan anak-anak muda termasuk Gibran untuk bergabung bersama Golkar," katanya.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu lantas membocorkan pasangan calon wakil presiden (cawapres) yang akan disandingkan dengan capres Prabowo Subianto pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) berasal dari Partai Golkar.

"Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar, kalaupun bukan dari Golkar, akan 'di Golkarkan' dulu. Bisa melalui AMPI atau ormas hasta karya lainnya," kata Agung Laksono.***